BELAJAR
A.
Definisi dan contoh belajar
Belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangan fundamental dalam penyelenggaran
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Oleh karenanya,
pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan
manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan
atau ketidaklengkapan persepsi mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya
hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik.
1.
DEFINISI BEJARAR
Sebagian orang
beranggapan bahwa belajar adalah semata mata mengumpulkan atau menghafalkan
fakta fakta yang tersaji dalam bentuk informasi materi pelajaran. Orang yang
beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak anaknya
telah mampu meyebutkan kebali secara lisan(herbal) sebagian informasi yang
terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
Disamping itu, ada pula
sebagian orang yang memandang belajar sebagai pelatihan belaka seperti yang
tampak pada pelatihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini,
biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak anak mereka telah mampu
memperlihatkan keterampilan jasmaniyah tertentu walaupun tanpa pengetahuan
mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.
Kedua, belajar adalah A
relatively permanent change in repons potentiality occurs as a result of reinforced
practice, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relative langgeng
sebagai hasil praktek yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam
istilah yang esesial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar
1.
Relatively permanent, yang secara umum
menetap
2.
Response potentiality, kemampuan
bereaksi
3.
Reinforcel, yang diperkuat.
4.
Pratice, praktik atau latihan.
Secara kuantitatif(ditinjau
dari sudut jumlah) belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan
kemampuan kognetif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini
dipandang dari sudut banyaknya materi yang dikuasai siswa.
Secara isntitusional(tinjauan
kelembagaan) belajar dipandang sebagai proses validasi atau pengabsahan
terhadap penguasaan siswa atas materi materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional
yang menunjukkan siswa tleha belajar dapat diketahui seusai proses mengajar. Ukurannya,
semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa
yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor.
Adapun pengertian
belajar secara kualitatif(tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti arti dan
pemahaman pemahaman serta cara cara menafsirkan dunia disekeliling siswa. Belajar
dalam pengertian ini difokuskan dalam pencapaian atau tercapainya daya pikir
dan tindakan yang berkualitas , untuk memcahkan masalah masalah yang kini dan
nanti dihadapi siswa.
2.
CONTOH BELAJAR
Dalam mempermudah
pemahaman anda mengenai cara sebenarnya proses bejarar berlangsung, berikut ini
akan penyusun kemukakan pula sebiah contoh tandingan yang disertai komentar
seperlunya.
Seorang anak balita
memeroleh mobil mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba mainan ini dengan cara
memutar kuncinya dan meletakkannya pada suatu permukaan atau dataran. Perilaku”memutar”
dan “meletakan” tersebut merupakan respons atau rekasi atas rangsangan yang
timbul ada pada mainan itu(misalnya, kunci dan roda mobil mobilan tersebut).
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah yang bijak Hormati orang orang diseketarmu yang sudah bersusah payah menulis artikel ini.