Macam macam kecerdasan
Guna memenuhi tugas
Mata kuliah :
psikolog pendidikan
Inayatul khafidoh, M.pd
Kelompok 1
Disusun oleh :
·
Ahmad mustaghfirin :
1703036058
·
Happy Ainun Ma’rif :1703036052
·
Nurul Aini
:1703036070
·
Kholilur Rohman
:1703036069
MPI 1B
Fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan
Universitas islam negeri
walisongo
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori tentang kecerdasan majemuk adalah salah satu perkembangan
paling penting dan paling menjanjikan dalam pendidikan dewasa ini.kecerdasan
atau intelejensi seseorang dibawa dari pertama dilahirkan. Akan tetapi
perkembangan kecerdasan atau intelegensi itu di dapatkan seseorang seiring
perkembangannya dalam kehidupan.
Kecerdasan terbagi bagi menjadi tiga bagian,
yaitu kecerdasan intelektual atau IQ, kecerdasan spiritual atau SQ, dan
kecerdasan emosional atau EQ. Ketiga bentuk kecerdasan ini tidak dapat di
pisahkan antara satu dengan yang lain.agaar terjadi keseimbangan maka ketiganya
harus diasah dengan baik melalui suatu proses pembelajaran dan pengalaman
pengalaman tersendiri.
B.RUMUSAN MASALAH
Dalam rumusan konsep macam
macam kecerdasan ini , penulis menulis rumusan masalah
1. Apa itu kecerdasan majemuk
2. Apa pengertian kecerdasan intelegensi
3.
Sebutkan macam macam
kecerdasan
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui apa itu kecerdasan majemuk
2. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan intelegensi
3.
Untuk mengetahui macam
macam kecerdasan
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN KECERDASAN MAJEMUK
Teori kecerdasan majemuk
(KM) adalah validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah penting.
Pemakainnya dalam pendidikan sangat tergantung pada perkenalan, pengakuan, dan
perhargaan terhadap setiap atau berbagai cara siswa (pelajar) belajar, di
samping pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat
masing-masing pembelajar. Teorikecerdasan majemuk(KM) bukan hanya
mengakui perbedaan individual ini untuk tujuan-tujuan praktis, seperti
pengajaran dan penilaian, tetapi juga menganggap serta menerimanya sebagai
sesuatu yang normal, wajar, bahkan menarik dan sangat berharga.
Howard Gardner, yang
namanyasinonim dengan teori kecerdasan majemuk (KM) ini, mengisyaratkan,
bahwa mungkin ada lebih banyak lagi kecerdasan daripada tujuh kecerdasan yang
telah didefinisikannya, khususnya dalam budaya-budaya lain. Dengan demikian,
daftar kecerdasan mejemuk (KM)-nyadapat disusun ulang dan di tambahkan.
Tujuan riil membuat dan menyusun suatu daftar juga adlah “untuk mengangkat
kemajumakan kecerdasan” (Gardner, 1993). Tidak menjadi soal, apakah ada jenis
kecerdasan lebih banyak yang telah ditawarkan oleh Gardner kepada kita adalah
langkah raksasa menuju suatu titik dimana individu dihargai dan keragaman
dibudidayakan.
2.KECERDASAN INTELEGENSI
Intelegensi berasal dari bahasa inggris " intelligence
"yang juga berasal dari bahasa latin yaitu "intellectus dan
intelegentia atau intellegere". Teori tentang intelegensi pertama kali di
kemukakan oleh spearman dan Wynn jones poll pada tahun 1951. Intelegensi berasal dari
bahasa latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktifitas atau
perilaku yang merupaka perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Pengertian Intelegensi menurut beberapa pakar
psikologi di antaranya adalah
- Claparedese
dan Stern
Memberikan definisi
intelegensi adalah penyesuaian diri secara mental terhadap situasi atau kondisi
baru.
2.
H.H.Goddard
Mendefinisikan
intelegensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah
yang akan dating.
3.
David Wechsler
Intelegensi adalah
kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah
dan menguasai lingkungan secara efektif.
Tingkat
kecerdasan seorang anak yang ditentukan secara metodik oleh IQ (Intelligence
Quotient) memegang peranan penting untuk suksesnya anak dalam belajar. Menurut
penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang dapat ditentukan seorang tersebut
umur 3 tahun. Daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis keturunan genetik yang
dibawanya dari keluarga ayah dan ibu disamping faktor gizi makan yang cukup.
IQ atau daya tangkap ini dianggap takkan berubah sampai orang
dewasa, kecuali bila ada sebab kemunduran fungsi otak seperti penuaan dan
kecelakaan. IQ yang tinggi memudahkan seorang murid belajar dan memahami
berbagai ilmu. Daya tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar
pada seorang murid, disamping faktor lain, seperti gangguan fisik (demam,
lemah, sakit) dan gangguan emosional. Awal untuk melihat IQ seorang anak adalah
pada saat ia mulai berkata-kata. Ada hubungan langsung antara kemampuan bahasa
si anak dengan IQ-nya. Apabila seorang anak dengan IQ tinggi maasuk sekolah,
penguasaan bahasanya akan cepat dan banyak.
3.MACAM MACAM KECERDASAN
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk
menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Orang
yang memiliki kecerdasan ini merupakan seseorang yang pandai mengolah kata-kata
saat berbicara maupun menulis.kecerdasan linguistik mewujudkan dirinya dalam
kata-kata,baik dalam lisan maupun tulisan Orang tipe ini biasanya suka bermain
scrable,bermain teka-teki silang,membaca, dan bisa mengartikan bahasa tulisan
dengan jelas.
Ciri-cirinya: Senang bermain dengan kata-kata, menikmati
membaca, diskusi dan menulis, suka membumbui percakapan dengan hal-hal menarik
yang baru saja Ia baca atau dengar, suka mengerjakan.Dapat mengeja dengan
sangat baik, senang bermain dengan kata-kata.
2. Kecerdasan
logis-matematis
Kecerdasan logis matematis ialah kemampuan
seseorang dalam memecahkan masalah.dan biasanya berhubungan dengan kemampuan
ilmiah atau sering dicirikan sebagai pemikiran kritis .Ia mampu memikirkan dan
menyusun solusi dengan urutan yang logis atau masuk akal. Tipe kecerdasan ini
adalah orang yang memiliki kecerdasan dalam hal angka dan logika. Mereka suka
memecahkan masalah matematis dan biasanya senang dengan permainan strategi
seperti permainan catur,mereka cenderung menggunakan berbagai grafik baik untuk
menyenangkan diri maupun menyampaikan informasi kepada orang lain.
Ciri-cirinya: senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan
perhitungan mental (mencongak), senang menyiapkan jadwal perjalanan secara
terperinci, senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan
kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan catur.
3. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan
untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
Mereka yang termasuk ke dalam tipe ini memiliki kepekaan tajam untuk visual,
keseimbangan, warna, garis, bentuk, dan ruang. Selain itu, mereka juga pandai
membuat sketsa ide dengan jelas dan mereka gemar menggambar,mengukir
gagasan-gagasan yang ada dikepala dan sering menyajikan suasana serta perasaan
hatinya melalui seni.dan biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung
mudah belajar melalui sajian-sajian visual seperti film,gambar video dan
peragaan yang menggunakan model dan slaid.
Ciri-cirinya: menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Memilki
cita rasa yang baik akan warna, cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan
menggunakan kamera atau handycam.
4. Kecerdasan
badani-kinestetik
Kecerdasan badani kinestetik ialah kemampuan
dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran
dan perasaan. Orang tipe ini mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan mereka
lebih nyaman mengomunikasikan informasi dengan peragaan atau pemodelan. Mereka
menyukai olahraga dan berbagai kegiatan yang mengandalkan fisik.
Cri-cirinya: gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik,
cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri, senang memikirkan persoalan sambil
aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk
menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan
bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi
dan timbre dari musik yang didengar.kecerdasan musikal mungkin yang paling
sedikit dipahami dan setidaknya dalam lingkungan sekolah .yang paling sedikit
didukung di antara jenis-jenis kecerdasan lain.anak-anak yang
bersenandung,bersiul dan bernyanyi seringkali dipandang sebagai tindak tak
patut ataupun dianggap mengganggu kelas.padahal anak-anak tipe kecerdasan ini
sedang mempertontonkan kecerdasan musikalnya.
Ciri-cirinya: yaitu suka bersiul, mudah menghafal nada lagu yang
baru didengar, menguasai salah satu alat musik tertentu, peka terhadap suara
sumbang, dan gemar bekerja sambil bernyanyi.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk
mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Orang tipe ini
biasanya mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan
temperamen orang lain.dan ia lebih suka bekerja secara kelompok ataupun belajar
sambil berinteraksi dan bekerja sama . dan biasanya kerap bertindak sebagai
penengah atau mediator dalam perselisihan ataupun pertikaian.
Ciri-cirinya: senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu
kelompok atau komite, lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang
berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat
memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri
dan melakukan disiplin diri. Orang tipe ini memiliki kecerdasan pengetahuan
akan diri sendiri dan mampu bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan
diri.kecerdasan intrapersonal tinggi umumnya mandiri,tak tergantung pada orang
lain,dan yakin pada pendapat sendiri yang kuat tentang hal-hal yang
kontroversial,mereka mempunyai rasa percaya diri yang besar serta senang
bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian.
Ciri-cirinya: sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan
masalah itu sendiri, memunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang
tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain.
MACAM MACAM KECERDASAN MENURUT ILMU PSIKOLOG
1. Intelegence of Nature
(Kecerdasan Natural)
Orang dengan kecerdasan natural ini memiliki kepekaan terhadap
alam dan mencintai alam. Mereka baik dalam berhubungan dengan alam atau
lingkungan dan senang memelihara hewan atau merawat tanaman. Orang dengan
kecerdasan ini baik dalam bidang biologi.
2. Intelegence of Exixtence
(Kecerdasan Intuitif)
Kecerdasan intuitif merupakan kecerdasan yang dimiliki seseorang
dalam insting. Orang dengan kecerdasan ini memiliki tingkat insting yang baik.
Orang dengan kecerdasan ini mengetahui seseuatu hal tersebut benar atau salah
melalui perasaan atau insting alami yang dimilikinya. Kecerdasan ini sangat
peka terhadap kehidupan dan makna hidup.
3. Kecerdasan Numerik
Kecerdasan nurmerik mendasari kecerdasan logika. Orang yang
memiliki kecerdasan numerik ini sangat menyukai segala sesuatu yang berhubungan
dengan angka dan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dalam menyelesaikan
persoalan matematis. Orang dengan kecerdasan ini sangat tertarik dengan angka,
data statistik, dan memiliki pemikiran yang tenang dan rasional. Orang dengan
kecerdasan ini baik dalam pekerjaan yang berhubungan dengan hitung menghitung
misalnya akuntansi, ekonomi, dan sebagainya.
Spatial intelegence hampir mirip dengan kecerdasan visual dimana
seseorang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan atau skil mental dalam
menyelesaikan masalah berdasarkan visualisasi suatu objek dari berbagai sudut
pandang, dan mengetahui detail atau regoknisi gambaran. Intelegensi spatial ini
menjadi lebih efektif dalam pemecahan masalah dalam area yang nyata, orientasi
terhadap benda atau objek, dan investigasi.
5. Kecerdasan Emosional
/Emotional Quotient (EQ)
EQ merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali emosi dalam
dirinya sendiri dan mengenal perasaan orang lain. Kecerdasan ini dapat menjalin
hubungan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki
kecerdasan ini akan memiliki perilaku sabar dalam menghadapi masalah, dapat
menahan emosi, dan juga mampu memahami emosi orang lain. Orang dengan
kecerdasan ini cenderung mementingkan kepentingan orang lain dari pada
kepentingan dirinya sendiri.
6. Kecerdasan Spiritual
/Spiritual Quotient (SQ)
SQ merupakan kecerdasan spiritual yaitu orang memiliki kemampuan
untuk mempelajari hal hal spiritual atau agama dan mengajarkannya pada orang
lain melalui bimbingan, atau merencanakan sesuatu untuk tujuan hidupnya. Orang
dengan kecerdasan ini juga mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan hidup
yang dialaminya. SQ juga mampu membangun diri sendiri dan orang lain secara
utuh dan menyelesaiakan masalah dengan kaidah- kaidah dan nilai spiritual yang
diyakini.
7. Adversity Quotient (AQ)
AQ merupakan kemampuan orang untuk mengatasi kesulitan
kesulitannya dan mampu menilai suatu hal yang sekiranya akan mendatangkan
masalah untuk dirinya. Orang yang memiliki kecerdasan AQ mampu mengatasi
permaslahan dengan baik, meningkatkan mutu diri, dan mendorong inovasi. Orang
dengan kecerdasan ini juga pantang menyerah dan tidak takut terhadap tantangan.
Menurutnya tantangan merupakan peluang untuk menjadi lebih tinggi lagi.
8. Kecerdasan Sosial
Kecerdasan sosial juga disebut juga kecerdasan intrapersonal.
Orang dengan kecerdasan ini sangat baik dalam hubungan dan interaksi dengan
orang lain dan lingkungannya. Mereka mampu memahami situasi, kondisi, perasaan
orang lain dan menempatkan dirinya sesuai pada situasi tersebut. Orang dengan
kecerdasan ini sangat mudah diterima oleh masyarakat dan pandai dalam
beradaptasi dengan lingkungan baru. Orang dengan kecerdasan ini mampu
mengkoordinasikan orang orang disekitarnya dengan baik dan dipercaya.
BAB III
KESIMPULAN
Kecerdasan atau intelegensi seseorang dibawah dari pertama
dilahirkan.akan tetapi perkembangan kecerdasan atau intelegensi itu di dapatkan
seseorang seiring perkembangannya dalam kehidupan.
Tidak ada seorang
normalpun yang hanya memiliki satu jenis kecerdasan,sejatinya hampir setiap
orang mempunyai beberapa jenis kecerdasan sekaligus,sebagian orang bahkan
mempunyai semuannya walaupun sebagian jauh lebih berkembang dari pada lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto(penerjemah).
2016.multiple intellegences. Bandung:nuansa cendekia.
Sumadi Suryabrata, 2006 Psikologi
Pendidikan ,Jakarta :T. Raja Grafindo Persada,
Linda L.Davidoff, 2000. Psikologi Suatu Pengantar,Jakarta :
Erlangga,
Saifuddin Azwar, 2002. Psikologi
Intelegensi,Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah yang bijak Hormati orang orang diseketarmu yang sudah bersusah payah menulis artikel ini.